Saat kita melihat selancar di media sosial? apa yang kita lihat?
dengan bangga banyak orang memasang Foto pacarnya, foto anaknya, foto istrinya, dan yang paling jarang kita dapati adalah memasang foto orang tuanya.
Orang tua
Mereka adalah orang yang pertama menangis untuk kita, merawat kita dan...
Coba kita tanyakan pada diri kita sendiri. Seberapa berarti orang tua untuk kita.
Tanyakan pada diri kita seberapa besar kita mengharap keridhoaanya, sebagai wujud syurga yang nampak di bumi.
Coba kita tanyakan pada diri kita : "APAKAH SUDAH HARI INI KITA MENDOAKAN MEREKA, UNTUK KEBAHAGIAN MEREKA DI DUNIA DAN AKHERAT?". Jangan jangan untuk hal yang tidak membutuhkan biaya ini saja kita pelit.
Pasangan Kita (Suami/ istri)
Mereka adalah yang menemani kita setelah orang tua kita, mereka telah merelakan waktunya untuk menemani kita. Mereka dengan tulus mendoakan kita saat kita pamitan untuk pergi..............
Mereka menangis saat kita dalam kesusahan, mereka terus menemani..............
Mari kita lihat lagi, Siapakah mereka? mereka dulu tidak kita kenal, mereka dulu juga tidak mengenal kita.
Namun sekarang, mereka setia menemani kita, merawat anak anak kita.
Mencintai pasangan kita bukan berarti kita memberikan semua yang mereka inginkan, namun.........melarang juga bagian cinta saat itu yang terbaik bagi kedepannya.
Mencintai mereka adalah dengan mendoakan mereka , saat kita berdoa untuk diri kita sendiri bahkan lebih dari itu.
Mencintai mereka adalah dengan berbuat baik bagi orang tua pasangan kita, membantu mereka dan...mendahulukan mereka jika memang diperlukan.
Dalam Al Qur'an ikatan perkawinan di sebut perjanjian yang kuat , sebuah kata yang hanya di pakai 2 kali yaitu pada ikatan perkawinan dan pada pengambilan janji pada bani israil di gunung tursinai.
Mari kita tanya pada diri kita sendiri "APAKAH SUDAH HARI INI KITA MENDOAKAN MEREKA, UNTUK KEBAHAGIAN MEREKA DI DUNIA DAN AKHERAT. BERHARAP MEREKA MENJADI PASANGAN KITA DI SYURGA?". Jangan jangan untuk hal yang tidak membutuhkan biaya ini saja kita pelit.
Anak Kita
Relakah kita menitipkan emas 1 kg pada pembantu? saya hampir yakin bahwa banyak diantara kita akan menjawab tidak.
Relakah kita menitipkan anak kita pada pembantu? saya hampir yakin , kita akan mengatakan wajar.
Ternyata anak kita seharga apa?
Cinta kita pada anak kita seperti apa?
Saat kita berkata pada anak kita : Jadilah anak yang sholeh nak?" Namun,....sudahkah kita menjadi anak yang soleh bagi orang tua kita? Sudahkah kita menjadi orang tua yang soleh bagi mereka?
Sebenarnya cinta kita kepada mereka seperti apa?
Mereka adalah asset kita di dunia ini dan akherat, sudahkah kita berikan yang terbaik bagi mereka? terutama makanan mereka. Sudah baikkah sumbernya......dan kwalitas makanannya.
Mari kita tanya pada diri kita sendiri "APAKAH SUDAH HARI INI KITA MENDOAKAN MEREKA, UNTUK KEBAHAGIAN MEREKA DI DUNIA DAN AKHERAT. BERHARAP MEREKA MENJADI KELUARGA KITA DI SYURGA?". Jangan jangan untuk hal yang tidak membutuhkan biaya ini saja kita pelit.
Pati, 12 jan 2016
Renungan hari jum'at