Minggu, 16 okt 2016. Aku antar anakku ke tempat mbahe (kakek neneke) yang bertetanggaan desa denganku. Ya...kebetulan minggu ini aku pulang. Aku bangun pagi banget jam 5, sesuatu yang luar biasa. Klo dah begini biasanya ada apa apa.
Bangun tidur, dia keluar kamar.... dan berkata "Yah, aku bangun pagi". sambil memelukku...
"Bagus to nak". jawabku
"ayah besuk sekolah lagi ke semarang?"....
"iya nak, ayah juga harus belajar.....Rama jadi anak baik ya"....
" YAh ke tempate mbah yuk...."
"Pagi bener, ntar ya klo dah jam 7".....
Kemudian dia ngeloyor ke kamar buat nonton tv, Tv di hidupkan....., tapi bukan fokus lihat Tv, di malah lonjak- lonjak. Sementara aku......lagi tiduran di sofa sambil baca buku. Dan dimana istriku??? lagi sibuk didapur memasak buat kami.
Mendung yang sedari pagi menggelantung di barat dan seakan seperti rombongan menuju timur mulai pudar, matahari tersenyum lebar, dan aku dapati embun- embun yang berkilauan memendarkan cahaya nya. Hamparan rumput depat rumah, seperti padang savana kecil, Air sempet jatuh dari pohon zikaz, atau cemara di sisi tiang pagar rumah kami. Lihat, lurus depan pintu rumah kami ada kates (Pepaya) Gantung wulung, yang daun, akar sering diminta orang lain untuk obat. Awal kates gantung wulung tumbuh, banyak yang cela.."Tanam kok Kates Gantung"..ha.....ha....seperti aku tanam bibit yang baik, jadinya kates gantung...itu namanya Qodarullah. Alhamdulillah banyak yang cari, ternyata Tidak ada yang tidak bermanfaat apa yang di tumbuhkan Allah, hanya kita saja yang belum tahu manfaatnya.
"Yah...dah jam 7".....pangeran kecilku keluar kamar.
"Nggih..." aku jawab, aku buka garasi dan segera keluarkan motor dari situ. Setelah pamit ke Ibunya, sang ibu mengantar kami di depan pintu garasi...
Sampai di rumah warung mbahnya, kami berhenti....anakku tanya ke mbahnya "mas , abi ada mbah?"..
"Ga tau nak, mungkin ada. Coba kamu cari di rumahnya"..jawab mbah Putrinya, sementara aku lihat mbah kung lagi di belakang warung, melihat- lihat kolam lele kelangenannya....
". mbah kung, ayo volli". anakku datang dari rumah kawannya...
" Temene mana?".....kata mbah Kung
"Lagi panggil temen" sambil menerima bola volli, yang ia pantulkan sepanjang jalan menuju lapangan volli. By The Way, Mbah Kung, adalah pelatih volly SD, walau tak ada pendidikan formal tapi beliau pernah berhasil mengantarkan anak- anak SD meraih prestasi terbaik menjadi juara. Tapi itulah hidup, setelah lolos seleksi antar kecamatan macu ke karisidenan, di ambil alih oleh oleh guru- guru olah raga...dan hasilnya....Jawab sendiri sendiri ya itu dah jadi tradisi.
Aku bicara dengan mbah Putri, sebenernya jarak kami deket..Tapi kadang kami susah ngobrol karena memang aktifitasku atau karena kebodohanku mengatur waktu...
Beliau bercerita bahwa kasihan mbaknya yang kurang beruntung, beliau bersyukur....mbah kung masih bisa kreatif untuk menghasilkan sesuatu dalam menyambung hidup. Sementara mbaknya???
Selama ini dia berusaha membantu mbaknya dengan ikan klo dapat dari istriku, atau uang yang ia sisihkan...
"Mbah, insyaallah ada rejekinya ntar beliau, Bukankah dalam agama kita ada hak saudara dan hak tetangga?"......'"Bukanlah seorang muslim yang ia kenyang sementara tetangganya tidur dalam ke adaan lapar".
"Dalam hal sedekah pun begitu, dalam hal pekerjaan begitu. Kalau ada 2 pilihan antara tetangga, maka yang dipilih adalah kerabatnya".....
"Mogo- mogo ya nang, ada rejeki buat bantu... semoga anaknya juga yang ragil cepet nikah"...
"Amin ". dalam hatiku.
Saya ingat, dalam rangka menyambut Tahun baru islam kemaren.... di sini, mbah Kung bisa mengumpulkan beberapa ayam, sebagian sumbangan dan mbah putri memasak seharian di dapur....dan malamya di warung ini. Diadakan doa bersama dan tausiah oleh seorang kyai lokal di tempat kami yang masih saudara dengan mbah Kung. Ketika selesai mereka berdua sibuk mengurusi yang makan sementara mereka berdua belum makan. Mereka tidak berpikir apakah warung ini akan laku atau tidak, yang mereka pikir adalah kebahagian berbagi bersama dengan orang lain dalam rangkamenyambut tahun tahun baru HIJRIAH....
Beliau juga cerita, kok ada tetangga bisa sesirik itu ya?...
Bagaiman beliau bercerita, kalau warung lagi rame, ada tetangga yang sengaja cari masalah......Ya biarlah, katanya...setiap orang akan mengunduh perbuatan masing- masing. Toh Rejeki ya ga ketukar.
Aku pamit mau ke rumah, buat sekedar lihat rumah masa kecilku dulu...yang sekarang lebih banyak di tinggali oleh adekku yang terkecil...Adekku, jarak kami terlalu jauh ketika dia lahir. Sekarang sudah besar dan semeter V ambil PG SD. Aku inget kecilnya, smp buat mainan sama temanya ...sekarang dia menjadi pemberani apalagi sejak ikut TAekwondo....semoga bermanfaat ya ..
Menuju ke rumah masa kecilku......
Sebenarnya dari tepi jalan, ke arah barat berjejer rumah masih saudara satu buyut... Mbah yang paling muda, tinggal di tepi jalan namanya Mbah Ragimah Alm, di susul Mbah Milah Alm, Mbah MuniriAlm dan Terakhir Mbah Suratman Alm (ayah mbah Kung). Secara generasi sebenarnya, Keluarga Mbah Kung itu yang tertua...tapi, budaya sekarang....se akan luntur, penghormatan terhadap adat istiadat itu. Iya sih itu ga penting, Bukankah Tuhan hanya melihat amal perbuatan dan ketaqwaan kita.
Sebelah rumah orang tuaku, dulu rumah mbah muniri, sekarang dan menjadi milik anak mbah Milah Alm. Aku lihat temen sepermainanku, sedang duduk menghadap matahari....katanya di suruh dede (berjemur) Biar sembuh. Namun sekilas aku perhatikan ada beban berat yang terasa di tahannya, badannya semakin bengkak, pucat dan tampak harapan yang menipis......ah..paling aku salah melihat saja.
Aku masuk rumah dan berbicara dengan adekku sebentar, aku menanyakan kok ga jadi pergi ke pantai...katanya seperti alasan klasik, bangun kesiangan...
Aku lihat dia lagi bersih- bersih, memakai sulak dan terlihat di ujung ruangan ada sapu lantai yang akan di pakai.....
Rumah kecil ini, sebuah rumah yang penuh kenangan...saksi perjuangan orang tuaku di tengah keterbatasan......sebuah prasasti sejarah dimana orang tuaku berderai air matanya ketika menghadapi ujian dan cobaan yang begitu besar.....MEREKA ADALAH PAHLAWANKU.....
Sekarang orang pada bilang ke mereka , enak ya pak bu....anak sudah jadi pegawai, semetara saya yang kepala sekolah aja anak saya kerja di pabrik sekarang di keluarkan. jawab mereka "Alhamdulillah"....Mungkin, orang - orang yang melihat kami sekarang lupa akan proses yang kami alami, bagaimana sakitnya menahan banyak hal yang kami inginkan tetapi tidak dapat kami beli....sementara mereka waktu itu bisa beli apa saja...., Mungkin mereka lupa, ucapan- ucapan mereka waktu....dan sudahlah...itu lah hidup.......
Hatiku terbesit, aku ingin memberi uang kepada temanku yang di luar itu. Ini adalah niat baik yang tidak boleh di tunda...kalau sampai di tunda biasanya ga akan jadi. Apalagi aku denger sudah berapa lama dia ga mampu bekerja dan memberi nafkah anak istrinya, denger- denger kabar terbaru istinya minta cerai. Keluar masuk rumah sakit menjadi langganannya....bahkan dia pernah curhat ke orang tuaku "ingin mati saja" dengan beban yang ia terima.
Aku kenal dia sebagai orang baik, di bandingkan saudaranya lain. Aku bisa bersyukur....keadaanku sekarang. Tak salah kalau Tuhan bertanya dalam surah Arrahman yang di ulang sampai 32 kali " Nikmat Tuhan Kamu yang manakah yang kamu dustakan"....Kenapa Tuhan tidak pakai kata mengingkari? karena itu kebenaran yang tidak bisa di ingkari, tapi ke kotoran hati kitalah yang menjadi kita menjadi seorang pendusta. Apa kita bisa mengingkari nikmat oksigen gratis? bagaimana kalu disuruh bayar?? lihatlah nikmatnya gigi sehat??????
Aku sempet terbayang, dia sudah sangat sabar menghadapi apa yang dia alami....saya yakin ga sanggup seperti dia. Semoga diriku, orang tuaku, anak istriku dan keluarga semua di jauhkan dari semua penyakit hati dan fisik yang membahayakan dan membuat kami kufur nikmat.
Pulang, yah..aku harus cepet pulang nyicil tugas prof. Gie yang belum selesai, dan bersiap menyantap makanan spesial dari istriku...Aku ambil dompet sejumlah uang, kemudian ketika melewati temanku itu aku berhenti sebentar.....
Dia sudah pindah ke kursi di teras yang menghadap ke selatan tidak lagi di halaman yang menghadap ke selatan..Di temani Maknya (Ibunya) yang terkenal super crewet itu, tapi.....walaupun cerewet dan kadang nyebelin, toh...orang tua itu yang merawat anaknya ketika sakit...., ditengah struk yang pernah menimpanya.,,,
Bagaimana kabarnya, dia susah menjawab....sang ibu mempersilahkan aku duduk dan bercakap dengan anaknya. Tapi aku bilang ga bisa lama, aku hantarkan uang di tangannya , semoga bermanfaat untuk beli obat atau apalah dan aku lihat ia begitu terharu, dan ada....semacam air mata di pojok matanya... dia bilang terima kasih.
Yah...kami kawan lama, sering main bersama...................
Senin pagi, tanggal 17 okt 2016
Aku bangun buat sholat subuh jamaah, semantara itu langsung menuju dapur ketika sebelum subuh dering alarm bunyi di hpnya....
Selesai dari mushola, dia meminta aku untuk membantu mengoseng tumis buncis... sementara dia lagi membersihkan piring- piring dan lainnya di washbak. Katanya biar cepet selesai dan bisa pijitin aku, biar capeknya kurang kalau balik semarang.
Yah...pijitin yang mantap di kakiku tapi...sakitnya ga ketululungan, aku lupa habis pijit gini aku biasanya ngantuk terus tidur. Ini mo balik semarang.....kalau ngantuk di jalan gimana...
Habis mandi, anakku datang kepadaku dan memelukku dan bilang ayah pulang kapan, sepi kalau ga ada ayah...katanya. Berat banget rasanya mau pergi, tapi ini adalah pilihan nak...."Isyaallah sabtu sore nak, karena ayah ada kursus GIS dulu"...
Mengantuk sepanjang jalan.......dan berhenti beberapa kali,....alhamdulillah sampek semarang.
Kuliah jam kedua, saat selesai azan ashar..............
Aku dapat WA dari Istriku....yang mengabarkan temanku itu meninggal dunia....
KAYAK BARU KEMAREN, KAMI MAIN BERSAMA..TERUS KAMI MEMILIKI KEHIDUPAN MASING- MASING DENGAN MENIKAH,....
SEKARANG HARAPANNYA TERWUJUD DIA SUDAH DATANG MENGHADAP TUHANNYA...
TEMAN, AKU TAK TAHU NASIBMU DI SANA, AKU HANYA TAHU KAMU ORANG BAIK, SABAR DALAM MENGHADAPI UJIAN HIDUPMU. SEMOGA ALLAH YANG RAHMAN DAN ROHIM MENGASIHIMU....
KALAU DI DUNIA, KAMU SUDAH MENANGGUNG BEBAN BERAT ITU, SEMOGA DI ALAM KUBURMU DI LUASKAN KAMARMU, DAN DI TEMANI AMAL BAIKMU....AMIN.
Tembalang, 18 okt 2016
by agus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SEMOGA BERMANFAAT DAN MOHON SARAN UNTUK PERBAIKAN