Suatu saat pemilik kebun yang kaya mengatakan kepada temannya bahwa karna usahanya semua itu. Toh...kalau akhirnya akherat memang ada, dia pasti mendapat karunia yang baik di sana, jauh lebih baik dari temannya.
Sang teman menasehati pemilik kebun yang kaya, supaya ia bersyukur dan ketika masuk ke kebunya supaya mengatakan :" Masyaallah, la khaula wa la kuwata illa billah ". Agar ia kembali ke jalan yang benar.
Benarlah......ALLAH mengirim petir dan menghancurkan kebun pemilik kaya menjelang panen dan menyurutkan air ke dalam bumi sehingga kering keadaannya.
Dan sadarlah pemilik kebun yang kaya tadi , dia bertobat berkat doa temannya ......................dia beruntung, dia mendapat kesempatan bertaubat ketika masih hidup. Terus.............kita, apakah akan punya kesempatan yang sama. Kesempatan untuk bertaubat ketika masih hidup??? karena di alqur'an juga di kisah 2 teman, yang berkata kepada temannya di akherat ". Hampir saja engkau mencelakakan aku, jika bukan karena rahmat Tuhanku". kepada temannya yang ada di neraka.
Kadang kita sungkan untuk menasehati teman atas nama penghormatan dan privasi, tapi..........bisa jadi kita bukan teman yang baik, bukan teman yang menyayangi teman kita, yang membiarkan teman kita jatuh dalam kesalahan kesalahannya.
Kadang juga kita, merasa tidak suka atas nasehat seorang teman. karena menyinggung kebiasaan dan hobi kita. Apalagi yang menasehati itu bukan selevel kita.
Mari kita becermin, dan berkata pada diri kita. Kita ini teman seperti apa?
Pati, 20/11/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SEMOGA BERMANFAAT DAN MOHON SARAN UNTUK PERBAIKAN