"Tiwas tuku ninja, kok malah pilih Vespa".......terusan lagi ini panjang, dan kayaknya ini lagu sedang hit dari penyanyi dangdut koplo yang sedang bersinar..., kalau tidak salah ini ini lagunya nella karisma. ha...ha...... Lagu ini aku denger tanggal 26 januari 2018 di Bank Jateng. Keren ya lagu dangdut sekarang.....masuk kemana-kemana.
Terus....apa hubungannya dengan pemilu kada? sabarlah bro and sis......, bukankah segala sesuatu itu butuh intro......?
Coba lihat tv sekarang, beberapa tv telah mentasbihkan diri sebagai tv pemilukada. Sebagai sumber informasi paling sahih sebagai referensi. Acarapun begitu monoton dan membosankan, bahwa ada tv tertentu pemberitaannya cenderung untuk mendongkrak calon yang dijagokan oleh partai tertentu. Sah sih....wong calon pemilihnya itu masyarakat dan penonton tv. Hampir kecil kemungkinan masyarakat sekarang tidak memiliki TV.....dan harapannya adalah perubahan persepsi, pemikiran pemilih terhadap calon yang di dukung.
Ihsan Gumilar Ph.D seorang Neuropsikolog mengatakan bahwa tindakan perilaku, sifat bawaan yang tidak bisa diubah merupakan pemikiran bahwa otak berhenti berkembang sampai umur tertentu. BAHWA ITU KESALAHAN BESAR PADA ILMU KEDOKTERAN SELAMA 350 TH. Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia kerap berubah fungsi dan struktur sampai manusia mati. Yang disampaikan pada kajian LGBT dari sisi neuropsikolog.
Bro and Sis ....yang baca tulisan ini bingung ga? Kalau pada bingung alhamdulillah, berarti saya sukses......(kayak dosen MPWK ya...wkkk....wkkk.).
Tapi jangan khawatir ilmu MPWK itu adalah meracik untuk menjadi sebuah ramuan yang bisa di makan atau di minum untuk membuat orang lebih sehat. Inilah ilmu bagi calon leader........ilmu unik......ilmu yang mampu menjembatani segala macam ilmu seperti filsafat (agak ketinggian kali ya klo dibanding filsafat ya semacam itulah...).
Intro tulisan ini ketika seorang membeli motor ninja tapi lebih memilih atau menyukai vespa. Logika sama ketika pemilih/ masyarakat akan menentukan pilihannya. Yah memilih pemimpin yang akan memimpin daerahnya. Yang akan menentukan kebijakan yang menguntungkan maupun merugikan bagi daerahnya. Yang akan memajukan atau membawa mundur puluhan tahun daerahnya. Jangan-jangan pemilih akan melihat calon-calon itu seperti motor sekelas ninja, ternyata adalah motor vespa...(maaf buat penyuka vespa bukan berarti vespa itu ga bagus. tapi tulisan ini hanya melihat kelas ninja dan vespa tentu kita sepakat beda kan?).
NInja merupakan jenis motor dengan harga yang mahal....sama seperti calon pemimpin daerah yang harga mahal untuk melakukan pembiayaan dalam proses pemilukada untuk mendapat harga vespa (Gaji kecil....). Aneh kan? Ilmu ekonomi aja bisa bingung untuk menjawabnya. Bagaimana dengan usaha dan modal besar hanya untuk mendapatkan gaji kecil.....(catatan ini jika dilihat dari sisi ekonomi loh ya).
Hubungannya dengan pendapat perilaku, sifat dan otak???
Masyarakat pada dasarnya memiliki pilihan terhadap calon calon pemilukada, apalagi jika ada faktor-faktor x. Seperti kesukuan, dll. Informasi menjadi menjadi senjata untuk memenangkan pertarungan seperti yang ditulis Tsun Zsu, maka informasi digunakan dalam pemilukada untuk memenangkannya. Disinilah peran media menjadi sangat efektif untuk membrain wash kepada pemilih dengan melakukan gelontoran informasi kepada pemilih yang dituju.
Masyarakat pada dasarnya memiliki pilihan terhadap calon calon pemilukada, apalagi jika ada faktor-faktor x. Seperti kesukuan, dll. Informasi menjadi menjadi senjata untuk memenangkan pertarungan seperti yang ditulis Tsun Zsu, maka informasi digunakan dalam pemilukada untuk memenangkannya. Disinilah peran media menjadi sangat efektif untuk membrain wash kepada pemilih dengan melakukan gelontoran informasi kepada pemilih yang dituju.
Namun saya lebih tertarik untuk melihat koalisi partai-partai pendukung...yang kadang-kadang saya bingung membedakan jenis kelaminya dan orientasi politiknya. yah itulah politik katanya.....Jangan tanya nasionalis atau agamis, jangan tanya partai pemerintah atau non pemerintah.....karena anda akan lihat bagaimana partai pemerintah beda pilihan dalam pemilukada dan sebagian mesra dengan partai non pemerintah.....hmm,,,,
Namun sebagai akhir coretan ini adalah tetep dangdut koplo baik itu Via Vallen atau Nella Karisma....Dangdut koplo akan ada disemua kubu untuk saling bergembira....baik itu lagu sayang, bojo galak atau jaran goyang. Dangdut koplolah yang akan menjadi pemenang.....wkkk...wkkkkk
Sekali lagi jika yang baca ga paham atau bingung, itu bukan kesalahan anda...tapi saya merasa sukses. Saya sendiri juga bingung.......
Tembalang, 30 jan 2018.
AGUS.....
AGUS.....