Jumat, 12 Juni 2015

HARGA DIRI

Sampeyan pernah naik mobil Mercedes keluaran tahun-tahun akhir? Atau naik mobil kinyis-kinyis macem Alphard, BMW atau mobil-mobil berkategori mewah lainnya? Pernahkah sehabis itu, naik mobil kijang kotak? Atau mobil berkategori besi tua macem Morrisnya Mandra, atau cuma naik motor butut BMW (Bebek Merah Warnanya), atau yang lebih ngenes lagi,nuntun Mocin bocor bannya?

Jika orang lain mundhuk-mundhuk saat sampeyan naik Mercy, kasih hormat, menyapa duluan, atau sampeyan diperlakukan istimewa, maka jangan ge-er dulu.. barangkali yang mereka hormati itu mobilnya, bukan diri sampeyan.

Jika sampeyan naik motor butut, buatan negeri bambu, mogokan, bocoran, rewelan, berbahan bakarbensin campur (campur ndorong bin surung) trus orang lain memandang sebelah mata pada sampeyan, gak ngreken, datang gak disambut, pergi gak dilepas, maka jangan minder dulu…. mungkin yang mereka pandang rendah itu motor sampeyan.

Seringkali manusia meletakkan harga dirinya pada kebendaan. Padahal sebenarnya manusia itu seharusnya memiliki harga diri pada dirinya sendiri, bukan bergantung kepada benda yang melekat pada dirinya. Karena harga manusia itu jauh lebih mahal daripada benda apapun di muka bumi ini.

Jika sampeyan dihormati saat naik Kijang Kapsul tapi gak dipandang orang saat naik Kancil Tablet, maka sebenarnya harga diri sampeyan gak lebih mahal daripada harga Kijang Kapsul itu. Tapi kalo sampeyan disegani saat naik Mercy dan tetep dihormati saat naik Pit Jengki, maka sungguh sampeyan dihormati karena diri sampeyan, bukan karena kendaraan sampeyan.

Jika seorang menteri, direktur, bos perusahaan ataupun petinggi dan pejabat dihormati, disegani dan disanjung-sanjung saat menjabat…. namun saat pensiun dimaki, dicaci, dikutuk dan dipisuhi, maka sebenarnya orang hanya menghargai pangkat dan jabatannya, sedangkan diri orang yang menjabat tak bernilai sama sekali.

Pelacur menghargai dirinya dengan harga yang variatif. Ada yang senilai dengan rumah mewah sekali booking short time di hotel berbintang tujuh. Ada yang senilai dengan mobil mewah, ada seharga pulsa HP ada juga yang senilai dengan udud sak ler. Mereka yang meletakkan harga dirinya pada kebendaan itu, meskipun tidak semuanya bisa disebut melacur,  sebenarnya sedang menjual dirinya dengan harga yang murah.

Jadi renungkanlah diri sampeyan semua… Mau kita hargai berapa diri kita. Adakah yang mau membeli dengan harga pantas  harga diri kita?? Orang yang gak paham betapa mahalnya harga dirinya, akan menjual murah harga diri tersebut dengan nilai-nilai materi duniawi.Terlalu murah.

Adakah pembeli yang mau membeli harga diri kita dengan harga pantas? Jawabannya :ADA. Dimana kita bisa menjumpai iklannya? Jawabannya disini:
"Sesungguhnya Allah telah membeli diri dan harta orang beriman dengan SURGA…"..(Surat At Taubah (9) ayat 111).

copas WA IksAN tEMANGGUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMOGA BERMANFAAT DAN MOHON SARAN UNTUK PERBAIKAN