Aku tak tahu kenapa.....tiba-tiba saja sebua catatan diinternet membuat aku diam. diam .....seperti mencari jawaban yang aku sendiri belum tentu dapat menemukannya. Mungkin.....semua menjadi satu catatan yang akan bermanfaat bagi orang lain.
Beberapa minggu yang lalu ada beberapa anak PKL dari sebuah smk melakukan praktik di kantorku, Dua orang anak laki-laki itu berbicara di sebelahku. Pembicaraan mereka mulai beralih ke topik orang tua mereka, kekecewaanpun mulai mereka saling bagikan antara satu dengan yang lain. Mulai dari ini, itu dan apapun yang bertentangan dengan keinginan mereka. Sampai pada satu kata yang membuat aku tersentak, mereka bilang ". Bapakku kurang aja, aku hanya di kasih uang saku 20.000 per hari".
Pikirku pun terbang jauh ke masa lalu, ketika itu aku pernah meminta sesuatu kepada bapakku. Aku inget itu sebuah sepeda gunung seharga 600 rb pada tahun 1994. Begitu marahnya aku, ketika tak kunjung sepeda itu aku dapati. Rasa kecewa, marah, tak terima pada orang tuaku. yah....waktu itu aku hanya tahu meminta.
Satu bulan kemudian aku dapati sebuah sepeda gunung dengan peralihan gigi terbaru yang di dapat bapak dengan berhutang pada koperasi. Aku senang waktu, aku tak berpikir bagaimana bapakku akan mencukupi kehidupan kami berbulan - bulan yang akan datang? Bagaimana beliau akan melakukankanya?
Kini....aku adalah seorang ayah, aku tahu bagaimana perasaan bapakku untuk berpikir jauh ke depan bagi keluarganya , BAPAK.....SELALU BERPIKIR YANG TERBAIK BAGI KELUARGANYA, BAHKAN AKU BELUM PERNAH MENDAPATI BAPAKU MENGELUH DALAM KESULITAN. DALAM KONDISI APAPUN BAPAK TERUS BERJALAN DAN BAHKAN BERLARI. Tak perduli omongan orang Beliau selalu mendukung cita-cita dan harapan anaknya.
BAPAK..TERIMA KASIH.
Bapak...aku sadar belum mampu dan sekuat Bapak dalam menghadapi hidup ini.
SEKARANG....SAAT AKU MENGHADAPI KESULITAN..AKU AKAN BAYANGKAN WAJAH BAPAKKU, SETIDAKNYA ITU BISA MENENANGKAN HATIKU.
YA ALLAH BAHAGIAKAN MEREKA KEDUA ORANG TUAKU, BERILAH MEREKA YANG TERBAIK DISISIMU. AMIN.
bapak....terimakasih
BalasHapus