Rabu, 20 Mei 2015

KERAMAT SEORANG IBU.

Jum'at, 22 Oktober 2010. siang itu mendung tapi berangsur-angsur mulai panas, rasanya capek banget tubuh ini. Habis jum'atan, bapak langsung minta untuk mengantarkan ke kudus untuk bersilaturahim dengan Bu Saleh / bu kusniati yang berniat berangkat haji untuk kedua kalinya. Ya.....dengan bismilah, kamipun berangkat. Perasaan jalanan semakin ramai saja, untuk menyebrang aja susah, pa lagi bensin dah 2 strip, tapi InsyaAllah cukup, ntar aja diisi klo bis pulang dari sana " pikirku.

Sampai di melati, ketika aku tanya ke bokap. Beliau juga ga Hafal. Karena klo di ajak Pak Lik Pasti malam. Jadi........berkali kami harus masuk jalan Gang dan keluar lagi. Tapi Alhamdulillah.....akhirnya ketemu juga.

Rumah itu ber fasade bangunan lama, dengan ukuran besar. Halamannya Luas dan rindang dengan pohon mangga manalagi. Di sisi kanan ada rumah kecil dan sisi kirinya berjajar rumah kos. Di teras ada seorang anak yang empu rumah, namanya FARA dengan ukuran jumbo. Kamipun dipersilahkan masuk ke rumah, yah.....rumah dengan desain ini adalah bentuk desaian rumah orang yang mapan pada 90 an.

Tuan rumah pun keluar dan menyapa kami, kemudian kami berbasa-basi. Hubungan kami sudah seperti keluarga sendiri, entah bagaimana awalnya, tapi yang pasti ini semua berkat lek gito.
Bu saleh adalah janda dengan 4 orang anak, yang semua telah menjadi orang mapan dalam persepsi saya. Seperti menjadi Bankir dengan jabatan Asisten Manager di Bank Besar, Dosen IPB, Manajer di sebuah perusahaan Automotive, dll.

Bukan itu hal yang luar biasa bagi saya namun kisah hidupnya .....Subahanllah
Beliau Asli Jawa timur, daerah bojonegoro. Kemudian menikah dengan orang kudus. Pada saat memiliki 3 orang anak, dan memiliki saudara 9 yang semua ikut dia karena orang tuanya meninggal ketika adik bungsunya umur 2 tahun. 6 tahun kontrak di burikan dengan saudara dan 3 anaknya. setiap musim hujan , lanjut ceritanya. Dia harus menggeser banyak banyak barang dan anaknya yang sedang tertidur karena kebocoran. Beliau bilang ke suaminya " Mas, kalau Tuhan kasih kita kemampuan untuk Buat rumah, jangan yang bocor seperti ini ya mas, amin."

Untuk membayangkan pergi ke tanah suci, itupun tidak terbersit karena kondisi ekonomi saat itu, apalagi yang bekerja hanya suaminya di sebuah perusahaan swasta. Tapi Tuhan berkata lain, dengan perlahan satu persatu adiknya mulai dapat ke luar dari rumah dan bekerja lalu menikah. Sekarang  9 adik-adiknya itu tersebar di berbagai kota dengan kehidupan yang mapan. Hebatnya lagi hubungan mereka bisa seakrab kayak gitu, dengan bangga Bu Saleh berkata " Sekarang Mas, dari 9 adik-adikku sudah 5 yang haji. Untuk membayangkan dulu aja tidak tapi itu yang sekarang terjadi".

Beliaupun lalu bercerita bahwa kepergian Hajinya ke 2 kali itupun tidak ada rencana, Beliau baru daftar bulan desember Taon Lalu dan rencana  kepergiannya itu baru pada tahun 2013. Tapi.....Bulan kemarin dia mendapat undangan untuk melunasi ONH dan berangkat haji Tahun ini. Sebenarnya yang Beliau rencanakan hanya umroh, tapi....Anak menantunya yang Istrinya Mas TA naik haji wakktu di Tanah Haram bercerita Bahwa ia melihat Ibunya itu tahun depan datang dan menunaikan ibadah haji. Jadi ketika menantu dan suaminya itu pulang dari haji, katanya langsung memeluknya berkata " Ibu berangkat haji saja dan saya yang akan melunasi ONHnya". Sampai-sampai kemarin anaknya dosen IPB itu telpon dan menanyakan " Apakah itu jadi berangkat Haji Tahun ini?" .

Bu saleh berkata" Mas TA itu ga tahu kalau saya akan berangkat Haji Tahun ini, padahal yang melunasi ONH adalah Istrinya dan Mas TA juga tidak tentang masalah itu". Menantunya itu sekarang mendapat anugrah yang melebihi apa yang telah dikasih ke Ibu mertuanya yang itu Kenaikan Pangkat dan Gaji yang berkali lipat.

Dalam keluarganya   ada banyak hal dan sampai sekarang masih terjadi dan hal itu menjadi lucu dan aneh tentang  anaknya. Ketika beliau berkunjung ke rumah anaknya. jika akan makan atau belanja Pasti Bu saleh Diminta untuk mengambil dulu, setelah itu Ayahnya, ibunya dan baru cucunya, kadang beliau merasa ga enak jika harus di dahulukan, Tapi itulah tradisi yang terjadi, bahkan ketika beliau makan roti atau apa anaknya pasti mengambil sisa yang di makan ibunya, katanya anak-anaknya berharap keberkahan dari ibunya.

Ternyata banyak yang tidak bisa kita prediksi akan terjadi, jangan  hanya melihat sekarang dan semua bisa berubah. Namun ada satu hal yang tak akan berubah kasih sayang ibu dan doanya lah yang menjadikan kita hidup lebih baik di dunia ini dan akhirat nantinya. Tuhan....ADA dan Akan selalu Ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMOGA BERMANFAAT DAN MOHON SARAN UNTUK PERBAIKAN