Rabu, 20 Mei 2015

PELAJARAN DI HARI SABTU OLEH KANG EB ( KEAJAIBAN ITU BUKANLAH LUAR BIASA BAGI-NYA )

Hari sabtu …….kisahnya akan selalu sama, siang sedikit kantor mulai sepi. Pukul 10.00  WIB dengan berbagai alasan dan kepentingan banyak dari warganya yang meninggalkan tempatnya. Sebuah kegelisahan…..yang cuba aku jawab, dan sebuah jawaban yang sudah aku ketahui, dan keyakinan diiringi totalitas kepasrahan yang belum terikat erat di diri ini. Kenapa ? aku tahu jawabannya kok ada yang belum klik, mungkin aku tahu juga ini karena logika manusia. Kemajuan keilmuan itu membuat hidup atau cara berpikir kita menjadi parsial, padahal hakekatnya semua itu satu dan saling keterikatan. Bukankan konsep ini sering aku baca? Orang bilang ini HUKUM TARIK MENARIK.

Siang itu datang seorang bernama Kang EB di ruanganku, dia seorang operator telepon, banyak orang yang selalu membicarakan dia, katanya inilah itulah namun kebanyakan agak miring. Hingga….persepsikupun terhadap dia menjadi kurang baik. Namun dia termasuk orang yang diliputi keberuntungan menurutku, bagaimana tidak. Dia tiap tahun selalu naik panggkat dari 1C menjadi 2C, kini lagi ikut ujian PI untuk 3Anya. Tuhan…rupanya ingin aku mengenal dia dengan baik dan mendapat pelajaran berharga dari dia, sesuatu yang luar biasa. Ya…..sebuah kekuatan keyakinan dia terhadap Agamanya.

Setelah dia masuk dan duduk di kursi sebelah kiri mejaku, kemudian dia asyik makan makanan kering yang di bawa Bu Kasubbag. Dia mengatakan kalau sedang menunggu istrinya. Awalnya aku masuk asyik dengan komputerku sambil bicara dengannya, tapi aktifitas itu ku hentikan semua ketika dia mulai bercerita tentang diri, istrinya, perkawinannya dan mertuanya.

Aku jadi ingat, waktu itu menjelang perkawinannya. Dia ditanya seorang agenda dikantor tentang istrinya orang mana ? jawabannya adalah “ aku tidak tahu, tapi aku akan menikah bulan ini”. Sebuah jawaban bagi banyak orang adalah lucu dan aneh. Apalagi di zaman sekarang menikah tidak mengenal pasangannya, kamipun tertawa waktu itu. Benarkah waktu itu aku tertawa ? kini aku merasa bodoh telah menertawakan sebuah keyakinan dan Tuhan seakan ingin memperlihatkan kebodohanku waktu itu. Rasanya aku ingin tertawa untuk diriku sendiri sekarang. “ Maafkan aku Ya Allah telah menertawakan KuasaMU”.

Akupun tertarik bertanya kepadanya setelah dia bercerita singkat “ Emang Ada wanita sekarang yang memenuhi kewajibannya secara agama terhadap suaminya ?, contoh sederhananya saja sikap istri ketika bicara kepada suaminya. Padahal dalam agama kan jelas, suara istri yang lebih tinggi dari suami akan dilaknat oleh malaikat dari sore hingga pagi atau sebaliknya. Tapi kenyatataan sekarang, banyak istri yang bicara dengan suami kayak bicara dengan bawahan saja”.

“ Jujur mas, sebagaian besar tidak. Termasuk istriku, namun karena bekal agamanya bagus dan kamipun masih belajar agama jadi dia masih dalam koridor yang benar. Bila aku marah dia selalu diam dan paling jauh menangis. Bahkan dalam keluarga mertuaku mas, kalau ibu bicara keras pada ayah. Istriku selalu mengingatkan ibu, begitu sebaliknya istrikupun sering dingatkan ibu untuk hormat dan tidak bicara tinggi padaku.”
“ Hebat ya mas, waktu bagaimana?”
“ Waktu….aku sendiri hampir ga jadi mas, minder.”
“Kenapa memang? Denger-denger di taarubkan guru ngajinya?”
“ ya mas, setelah itu saya dapat info darinya dan orang lain tentang kondisi keluarganya. Bayangkan mas, dia sudah pns golongan 3, sedangkan aku hanya honor dengan bayaran 250 rb perbulan. Adiknya ketrima PNS di Medan dulu kuliah di mesir, Ayahnya seorang Kepala Sekolah di Tambakromo sana dan Ibunya seorang Pengusaha ayam dengan punya peternakan ayam. Ditambah lagi OMnya kerja di Kedutaan Mesir dan sedang menyelesaikan S2 nya di sana.”
“ Hebat ya mas, EB”
“ Ada lagi mas, di sana rumahnya besar sedangkan rumahku itu dindingnya ada tembok yang didepannya saja, sisanya itu terbuat dari triplek dan gedek. Dalam minder itu aku konsultasi ke UStadku dan beliau bilang Laki-laki kok minderan, yang tahu se kufu dan tidak itu hanya ALLAH. Segeralah Lamar, Biarlah ALLAH yang menentukan”.
“ Jadi melamar mas akhirnya ?”.
“ Jadi mas, waktu melamar tidak ada yang aku tutupi semua tak critakan. Waktu calon mertuaku itu bertanya “ Punya Tabungan berapa kok mau melamar dan menikah?”. Yah….aku jawab insyaAllah ada, padahal kalau sampeyan tahu, waktu itu aku hanya punya tabungan 200 rb”.
Dia diam, sambil makan rempeyek dan membuka hpnya. Lalu dia berkata lagi
“ Sampe-sampe mertuaku itu survey sendiri ke daerah dan bertanya kepeda tetanggaku, bener ga informasi tentang aku yang telah aku sampaikan”.
“ O….sampai segitu ya”.
“ Masalah tidak sampai di situ mas, menjelang pernikahan aku tambah bingung”.
“ Kok bisa, mas”.
“ Sampai saat itu aku tidak punya uang, satu minggu kurang belum juga ada. Sampai satu hari menjelang hari H, kepalaku tambah pusing. Alhamdulillah pertolongan itu ada, saat terakhir satu hari menjelang hari H. Banyak orang datang dan ngasih sumbangan. Ada yang  nyumbang 2 juta, 400 rb dan banyak lagi yang tak dimengerti. Hingga terkumpulah uang pernikahan mas.”
Tuhan seakan ingin memperkuat keyakinanku, kalau pertolongan itu dekat di sisiNYA. Bukankah Allah telah berjanji bahwa barang siapa bertakwa kepadaNYA maka pertolongan TUhan dekat dari arah yang tak disangka-sangka. Dan bukankah Tanya-NYA juga Siapakah paling menepati janji selain ALLAH ?
Mari kita jawab dengan hati kita ? dan hari ini saya belajar tentang orang yang sering tak kita mengerti tapi kita ikut berkata tentangnya.
Pati,17 september 2011. AGS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMOGA BERMANFAAT DAN MOHON SARAN UNTUK PERBAIKAN